Efektivitas Posisi Tengkurap dalam Mengoptimalkan Pengembangan Paru-paru pada Masyarakat dengan Covid-19

Authors

Seriga Banjarnahor
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh
Dior Manta Tambunan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh
Nur Afifah Haraha
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh

Synopsis

Novel coronavirus 2019 (n-CoV-2019) atau Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang disebabkan severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS CoV-2) yang berzoonosis atau ditularkan antara hewan dan manusia (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Tanda dan gejala infeksi saluran nafas yang dialami beberapa pasien adalah batuk, hidung tersumbat, dan kesulitan bernapas yang diakibatkan penumpukan sekret pada saluran pernapasan,terasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman, dan perasa atau ruam kulit.

Masalah COVID-19 sampai dengan Januari 2022 di seluruh dunia termasuk di Indonesia, khususnya Sumatera Utara belum dapat diatasi secara tuntas. Organ tubuh terberat yang diserang oleh Coronavirus adalah paru-paru dan kekurangan oksigen di paru-paru dapat menyebabkan kerusakan. Penanganan dapat diberi oksigen dan posisi tengkurap untuk mengoptimalkan ekspansi paru-paru.

 

Order now

Order via Whatsapp

 

Author Biography

Seriga Banjarnahor, S.Kep., Ns., MARS, FISQua  adalah dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh. Yang sebelumnya seorang praktisi sebagai Kepala Bidang Keperawatan di beberapa Rumah Sakit Swasta. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana dan profesi ners di Universitas Sumatera Utara, serta melanjutkan pendidikan magister administrasi rumah sakit di Universitas Respati Indonesia Jakarta. Sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Ketua STIKes Murni Teguh. Selain daripada dosen, dia juga sebagai surveyor KARS Kemenkes sejak tahun 2015. Seriga adalah anggota ISQua (The International Society for Quality in Healthcare). Mata kuliah yang pernah diampu patient safety, palliative care, dan Wound care.

Dior Manta Tambunan, BSN., M.Kep adalah Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh. Sebelumnya, seorang  praktisi sebagai Perawat Pelaksana, Konsultan Keperawatan dan Ketua Komite Mutu di beberapa Rumah Sakit di dalam dan Luar Negeri. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana dari Middle East University FZE Ras Al-Khaimah United Arab Emirates, serta melanjutkan pendidikan magister keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi Jawa Barat. Mata kuliah yang pernah diampu Keperawatan Anak, Bahasa Inggris dalam Praktik Keperawatan, dan Pendidikan Karakter.

Nur Afifah Harahap, S.Tr.Keb., M.Keb, adalah Dosen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh. Yang sebelumnya ia bekerja sebagai Laboran Kebidanan di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan. Dia merupakan lulusan Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Mata Kuliah yang pernah diampu selain Asuhan Kebidanan adalah Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan.

 

References

Ananias, M., Cambraia, A. & Calderaro, D. 2018. Efeito da posição prona na mecânica respiratória e nas trocas gasosas em pacientes com SDRA grave. Rev Med Minas Gerais, 28(5), p. S280528.

Aprilliawati, A. & Hudzaifah, N. 2021. Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan dan Praktek Mencuci Tangan Anak Usia Sekolah Dalam Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Di Panti Asuhan Aisyiyah Jakarta Pusat. Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, 7(1), pp. 1-8.

Araújo, M. S. D., Santos, M. M. P. D., Silva, C. J. D. A., Menezes, R. M. P. D., Feijão, A. R., & Medeiros, S. M. D. 2021. Prone Positioning as an Emerging Tool in The Care Provided to Patients Infectes with COVID-19. s.l.:s.n.

Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB). 2022. Data Covid 19 Indonesia. [Online] Available at: https://www.who.int [Accessed 7 Pebruari 2022].

Bahloul, M. et al. 2021. Impact of prone position on outcomes of COVID-19 patients with spontaneous breathing. Acute Crit Care, 36(3), pp. 208-214.

Darmala, M. et al. 2020. Prone Positioning of Nonintubated Patients with COVID-19.. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 202(4), pp. 604-606.

Firmansyah, A. et al. 2020. Pedoman Tata Laksana Covid-19. Jakarta: Kemenkes. Gattinoni, L. et al. 2001. Effect of Prone Positioning in The Survival of Patients With

Acute Resporatory Failure. New England Journal of Medicine, 345(8), pp. 568-573.

Guerin, C. et al. 2013. Proseva Study Group. Prone Positioning in Severe Acute Respiratory Distress Syndrome. N Engl J Med, Volume 368, pp. 2159-2168.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2021. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). s.l.:s.n.

Kharat, A. et al. 2021. Self-Proning in COVID-19 Patients on Low-Flow Oxygen Therapy: a Cluster Randomised Controlled Trial. ERJ Open Research, 7(1), pp. 00692-2020.

Piehl, M. & Brown, R. 1976. Use of extreme position changes in acute respiratory failure. Critical care medicine, 4(1), pp. 13-14.

Valter, C., Christensen, A., Tollund, C. & Schonemann, N. 2003. Response to the prone position in spontaneously breathing patients with hypoxemic respiratory failure. Acta anaesthesiologica scandinavica, 47(4), pp. 416-418.

World Health Organization (WHO). 2022. Clinical Management of Covid-19:Living Guideline. s.l.:World Health Organization (WHO).

Worldmeter. 2022. Reported Cases and Deaths by Country or Terrotor. [Online] Available at: https://www.who.int [Accessed 5 Pebruari 2022].

Published

February 6, 2023